Ide & Bagaimana Cara Memulai Usaha Rumahan

Beberapa waktu belakangan ini pikiran penulis disibukkan oleh tawaran saudara yang ingin menawarkan usaha Toko Kelontong. Yap, toko yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya kita juga bisa memulainya dengan memanfaatkan lahan kosong dari sebagian rumah kita, garasi mobil misalnya. Atau bisa juga memulai untuk membuka toko dengan menyewa tempat/ruko dengan ukuran yang cukup seperti 3×6 m2. Biasanya di kisaran 10-25 juta setahun. Pertanyaan mungkin apakah masih bertahan toko kelontong dari gempuran toko minimarket ber AC yang menjamur belakangan ini. Jawabannya, iya masih bertahan dan malah makin banyak dibukanya toko kelontong di sekitar kita.

 

Mungkin banyak yang berpikir usaha rumahan ini tidak menguntungkan, siapa bilang? Semua jenis usaha asalkan dilakoni dengan serius akan mendapatkan hasil yang InsyaAllah memuaskan. Intinya kapan kita harus memulai, itu yang terpenting karena tidak ada usaha yang langsung sukses, harus jatuh dan gagal terlebih dahulu. Dan mengapa masih menguntungkan? tentunya karena toko kelontong masih digemari. Sebut saja jika kita ingin membeli gula 1/4 kg. Dengan hanya ingin membeli 1 item barang, sebagian dan kebanyakan orang malas untuk ke minimarket. karena bisa jadi jarak yang agak jauh, harga yang lebih murah, antrian yang mungkin timbul karena banyaknya orang yang mengantri ingin membayar, dan juga kepraktisan dalam hal pengadaan gula tadi. Apalagi jika kita siasati dengan dibukanya toko kelontong kita selama 24 jam. Nah ini jadi pembeda dari minimarket dan dalam hal ini kita lebih unggul dari minimarket.

 

Ada kisah yang penulis sempat baca, beliau memulai usahanya dengan membuka usaha rumahan dan akhirnya sekarang bisa menjadi pengusaha voucher pulsa yang omsetnya mencapai milyaran rupiah. Yap, beliau memulai usahanya dari membuka toko kelontong di garasi rumahnya. Yang dijual kebutuhan sehari hari seperti beras, tepung, minyak goreng, telur, dll. Lama kelamaan beliau berpikir untuk membuka warung nasi disamping toko kelontongnya. Seiring berjalannya waktu banyak para pelanggan warung nasinya yang menanyakan pulsa sampailah dia ke usaha yang merubah hidupnya. Karena keuntungan dari bisnis voucher retail tidak seberapa akhirnya beliau berusaha untuk mengetahui jalur distribusi voucher dengan tujuan untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Akhirnya siapa sangka beliau bisa menjadi juragan voucher yang dimulai dari sebuah usaha rumahan, yakni toko kelontong.

 

So untuk memulai usaha ini apa yang harus dipersiapkan? Kalau boleh meminjam ilmu para pengusaha yaitu yang pertama lokasi, yang kedua lokasi dan yang ketiga lokasi. Betul, lokasi, lokasi dan lokasi. Tapi pembaca tidak usah terlalu ambil pusing dalam hal ini karena, orang jualan duren aja yang berjejer sepanjang 50m aja bisa sama-sama ngejual duren dan sama-sama laku. Cukup sediakan kamar depan rumah atau garasi atau jika ada tanah kosong depan rumah bisa dijadikan ruangan buat memulai usaha ini. Menurut pendapat penulis untuk memulai usaha rumahan ini cukup dengan modal sekitar 10jt-an bahkan kurang dengan asumsi bahwa tempatnya sudah ada, garasi rumah misalnya.

 

Berikut contoh perhitungan modal awal dan BEP-nya:

 

Modal Usaha

Renovasi/cat/lampu garasi…………………Rp 1.000.000

Etalase…………………………………………Rp 1.500.000

Aneka Peralatan Toko (toples, rak, dll)…..Rp    500.000

Total Modal Usaha……………………………Rp 3.000.000

 

Belanja Awal Dagangan

2 kwintal beras……………………………….Rp    300.000

20 kg gula pasir………………………………Rp    200.000

20 kg minyak goreng…………………………Rp    160.000

10 dus mie instant……………………………Rp    450.000

Dll…

Total Belanja Awal Dagangan                  Rp 3.430.000

 

Total Modal Awal (Modal Usaha + Belanja Awal Dagangan)    Rp 6.430.000

 

Biaya operasional bulanan listrik & telpon..Rp     150.000

 

Omset perhari Rp 400.000, perbulan……….Rp 12.000.000

 

Keuntungan kotor per bulan 10%……………Rp  1.200.000

 

Keuntungan Bersih                                                           Rp 1.050.000

(Keuntungan Kotor – Biaya Operasional)

 

BEP                                                                 6 Bulan

(Total Modal Awal : Keuntungan Bersih)

(6.430.000 : 1.050.000)

 

Ilustrasi diatas jika menggunakan asumsi omset 400rb sehari. Tapi aktualnya dari pengamatan dan pengetahuan penulis bahwa toko kelontong yang beroperasi 24 jam rata2 omset sehari bisa mencapao 2-4 juta. Ini untuk kategori toko kelontong biasa. Berbeda dengan toko kelontong tipe agen, itu bisa 15 – 20 juta sehari. Nah ini kurang lebih sama dengan pendapatan minimarket seperi Indomaret, Alfamart, dll. Jika rata2 per hari omset kotor 3juta saja, sebulan bisa dapat keuntungan bersih 8-9 juta. Itu sudah diluar biaya listrik, sewa, dll. Nah kalau kita terapkan skema bagi hasil kepada pengelola 50:50 maka kita bisa dapat 4-4.5juta perbulan. Dan biasanya jika sudah punya 1 toko akan nambah menjadi beberapa toko.

 

Bagaimana, menarik bukan?