Teknologi Masa Depan Itu Hidrogen Bukan Listrik? GR Yaris Bertenaga Hidrogen

Banyak orang percaya hidrogen adalah bahan bakar terbaik untuk mobil masa depan kita, bukan listrik. Tapi untuk saat ini infrastruktur pengisian bahan bakar sangat kurang dan mobil – meski mengesankan, dalam kasus Toyota Mirai dan Hyundai Nexo. Dalam pengembangan Toyota Mirai, Toyota menyadari bahwa mobil bertenaga hidrogen di masa depan akan menjadi teknologi side by side dengan mobil bertenaga listrik. Banyak hal yang menjadi pertimbangan salah satunya infrastruktur pengisian daya listrik. Tidak semua negara di dunia memiliki kecepatan yang sama untuk menyediakan infratruktur dengan massivenya perkembangan mobil listrik. Terutama untuk truk dan kendaraan besar pengangkut lainnya, dimana teknologi hidrogen sangat pas untuk mereka karena memerlukan tenaga yang cukup besar dan juga waktu untuk mencharging serta issue komersial yang nampaknya akan menjadi issue utama.

Dengan hadirnya Toyota GR Yaris  dan jika kita review hadirnya mobil dengan teknologi yang sama dalam  12 bulan terakhir. Sulit untuk tidak melepaskan diri dari Toyota GR Yaris pada akhir tahun 2021, sama halnya dengan tidak akan melepaskan pandangan di garasi sebelah yang terparkir mobil legenda semisal unit Ford RS200 dan Renault 5 Turbo.

Toyota dengan langkah hati hati nya mengenalkan, GR bertenaga hidrogen. Bagian terbaiknya adalah ia tetap menggunakan mesin turbo 3 silinder 1,6 liter – mungkin mobil 3 silinder paling menarik di planet ini, apalagi jika memikirkannya bagaimana nantinya mobil tersebut dalam versi mobil produksi. .

“Pengembangan teknologi mesin menggunakan pembakaran hidrogen masih dalam stage awal pengembangan konsep dan eksperimen, kami memulainya dari tahun 2017, dan saat ini belum siap untuk komersialisasi,” kata Toyota. Hal tersebut membuktikan bahwa pengembangan teknologi ke arah tersebut dilakukan dan memungkinkan, terutama hot hatch AWD ini dan mobil balap Corolla Sport yang saling bersaing di seri balapan Super Taikyu di Jepang.

Jika menilik pada tenaga yang dihasilkan, apakah dengan menukar bensin dengan hidrogen membuat perbedaan pada tenaga output dihasilkan, yakni 257bhp dan 266lb ft GR – dan dengan demikian waktu 0-62mph 5,5 detik dan kecepatan tertinggi 143mph bisa dilakukan, hal ini pihak Toyota pun belum tahu. Penutup jendela belakang pada model GR Yaris hidrogen ini yang menunjukkan ada ventilasi itu menjadi bukti bahwa beberapa elemen H2 mungkin mengambil ruang sedan hatcback  yang bagian  belakangnya yang sudah lumayan sempit.

Informasi dari Toyota bahwa hidrogen dapat terbakar pada level yang lebih cepat, dan juga dapat memberikan respon yang baik sekaligus memberikan dampak lingkungan yang sangat positif. Serta, teknologi hidrogen menawarkan pengalaman berkendara yang berbeda dan bisa sangat menyenangkan dengan sensasi akustik dan sensorik yang menjadi ciri mesin pembakaran hidrogen.

Wajar untuk menganggap langkah Toyota ini akan tetap menjadi prototipe eksperimental semata dan menjadi sesuatu yang dijual di ruang pamer saja untuk saat ini. Walaupun Toyota sendiri sejak tahun 2017 sudah mengembangkan teknologi mobil dengan penggerak hidrogen, akan tetapi belum ada tanda tanda dari pihak Toyota untuk menjadikan hidrogen menjadi penggerak roda bisnis kendaraan otomotif terbesar tersebut diwaktu dekat ini. Semoga anggapan itu tidak benar dan terbukti dalam satu dua tiga tahun kedepan Toyota akan menghadirkan GR Yaris berteknologi hidrogen. Bahkan ada bocoran bahwa Toyota akan menghadirkan teknologi ini pada tahun 2025 dalam generasi terbaru dari legenda mobil listrik pertama mereka, Prius. Kita tunggu saja tanggal mainnya apakah benar adanya.